Berdasarkan observasi di SMA Negeri 15 Bandarlampung, proses pelaksanaan pembelajaran fisika masih belum meraih hasil yang maksimal terutama pada siswa kelas X. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus pada 30 siswa di kelas X5 SMA Negeri 15 Bandarlampung. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi untuk Keterampilan Proses Sains (KPS) dan soal uraian untuk hasil belajar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan hasil belajar fisika siswa dari siswa ke siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar melalui Modifikasi permainan Siswa Kelas V SDN Cibuntu 02 Bekasi. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk melihat efektifitas tindakan pembelajaran dalam aktifitas Gerak Dasar melalui Modifikasi permainan penelitian ini dilakukan di Kelas V SDN Cibuntu 02 Bekasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan oktober sampai dengan Desember tahun pelajaran 2019/2020. Pada penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Dalam siklusnya menggunakan metode dengan model siklus Kemmis dan Taggart. Maksudnya adalah pada model ini terdapat tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Dan untuk pengumpulan datanya digunakan instrumen tes dan instrumen non tes dengan berupa instrumen pemantau tindakan dan catatan lapangan. pada tindakan pembelajaran meningkatkan Kemampuan gerak dasar melalui Modifikasi permainan ternyata menunjukkan adanya peningkatan sesuai yang diharapkan. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan Kemampuan gerak dasar yaitu meningkat dari Jumlah rata-rata dari dua pertemuan sebesar 60,94% pada siklus I ke 76,17% pada siklus II sehingga mengalami kenaikan sebesar 15,23%. Sementara pemantauan tindakan dalam proses pembelajaran Melalui Modifikasi permainan meningkat dari hasil rata-rata dua pertemuan sebesar 65% pada siklus I ke 82,5% pada siklus II sehingga mengalami kenaikan sebesar 17,5%.Berdasarkan prosentase data pemantauan tersebut dapat disimpulkan bahwa Melalui Modifikasi permainan dapat meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Di Kelas V SDN Cibuntu 02 Bekasi. Implikasi hasil penelitian ini adalah Modifikasi permainan dapat Meningktkan Kemampuan gerak dasar Siswa Kelas V SD. Modifikasi permainan dapat Dijadikan Alternatif dalam Pembelajaran dengan modifikasi Dapat Mempermudah Mengasah Kemampuan Siswa dalam bermain
belajar dan pembelajaran dimyati dan mujiono pdf 15
Download File: https://8bistcifquare.blogspot.com/?iq=2vFPMk
Penelitian ini merupakan tipe penelitian kuasi eksperimen di mana perlakuan atau eksperimen hanya dilaksanakan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding dan dilaksanakan dengan tujuan untuk membuktikan ada atau tidak adanya pengaruh Penerapan model pembelajaran Group Investigation sebagai upaya meningkatkan Hasil belajar bahasa Jerman pada Siswa SMA PGRI-1 Ambon semester genap tahun akademik 2016/2017. Jumlah responden yang menjadi subjek penelitian ini sebanyak 32 orang, dengan instrumen penelitian berupa materi tes (Pre-test dan Post-test). Bentuk tes yang digunakan adalah tes tulisan objektif dengan masing-masing butir soal terdiri dari lima pilihan. Untuk uji Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini digunakan metode belah dua (Split-Half Method) dengan skor ganjil dan skor genap, dengan rumus Spearman Brown. Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil uji coba tes ini memiliki reliabilitas 0,949. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni variable bebas: Model Pembelajaran Group Investigation dan variabel terikat: hasil belajar bahasa Jerman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa skor hasil belajar bahasa Jerman siswa yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Group Investigation lebih tinggi daripada skor Hasil Belajar Hasil belajar bahasa Jerman siswa yang diajar sebelum menggunakan Model pembelajaran Group Investigation. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang diperoleh, di mana nilai thitung = 32,025 dengan tingkat probality pada taraf signifikan Î = 0,00 dan df = 31 diperoleh ttabel = 0,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung > probality (thitung = 32,025 > 0,00). Hasil ini sekaligus dapat membuktikan bahwa nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata yang diperoleh pada kedua kelas, yakni, nilai tertinggi kelas X1 sebesar 67,64, terendah sebesar 59,54, sedangkan kelas X2 nilai tertinggi sebesar 80,473 dan terendah sebesar 73,277. Dengan demikian, model pembelajaran Group Investigation (GI) terbukti mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Jerman siswa SMA PGRI 1 Ambon
Penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri 17 Dauh Castle melalui penerapan metode Buzz Group. Penelitian dilakukan di SD Negeri 15 Kecamatan Dangin Puri Denpasar Timur, Denpasar. Subjek penelitian Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD dengan jumlah siswa 22 orang, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan siswa perempuan 11. Data yang diambil / dikumpulkan berupa data yang langsung direkam dari kegiatan di kelas melalui tes dan Observasi. Prosedur penelitian ini melalui 2 tahap atau siklus setiap siklus mengandung empat langkah: tahap perencanaan, tahap, tahap pengamatan dan fase refleksi. Hipotesis pada penelitian Tindakan Kelas ini dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif termasuk analisis statistik deskriptif dengan menganalisis nilai rata-rata untuk produk dan ketuntasan pembelajaran klasikal.
Proses pembelajaran yang cenderung monoton, serta kurangnya fasilitas sekolah dan inisiatif guru dalam menggunakan sumber belajar menjadi permasalahan dalam pendidikan. Salah satunya yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung (direct instruction) dengan penggunaan biopori sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 6 Pekanbaru pada semester genap bulan Januari Tahun Pelajaran 2018/2019. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen The Maching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel penelitian ini siswa kelas VII3 dan VII4 dengan jumlah masing-masing 39 siswa, yang diambil dengan teknik Simpel Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t Independent Sample Test. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,27 kategori rendah dan pada kelas eksperimen adalah 0,63 kategori sedang. Berdasakan hasil uji-t menunjukkan perbedaan signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran langsung (direct instruction) dengan penggunaan biopori sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 6 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses belajar dan hasil belajar biologi siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Dumai melalui pembelajaran Guided Inquiry berbasis pendekatan saintifik. Selama ini pembelajaran Biologi di kelas lebih didominasi oleh guru sehingga siswa bersifat pasif dalam belajar Biologi, frekuensi siswa yang bertanya kurang, tidak mempunyai tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dan siswa pandai tidak membantu siswa yang kurang pandai. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Dumai pada semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 31 orang dengan 10 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan.Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dan lembar hasil belajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengamatan dan teknik tes. Hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan hasil belajar siswa dianalisis secara analisis data kuantitatif dengan analisis ketercapaian KKM setiap indikator dan analisis rata-rata hasil belajar. Peningkatan hasil belajar biologi siswa dapat terlihat dari jumlah siswa yang tuntas pada Ulangan harian 1 yaitu 9 orang atau 43% meningkat pada Ulangan Harian 2 menjadi 15 orang atau 60%. Berdasarkan catatan lapangan observer dalam penilaian aktivitas siswa, ternyata sudah sebagian besar siswa telah aktif berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga aktivitas meribut, bermain-main, tidur-tiduran semakin berkurang dan menurun.Dari hasil penelitian diambil kesimpula bahwa penerapan model Guided Inqury berbasis pendekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Dumai. 2ff7e9595c
Comments